Selasa, 14 Agustus 2012

Saat Yang Dinanti...ternyata..


Senyumnya menyejukkan, tawanya riang, dan bola matanya berbinar cerah, itulah gambaran suasana hati andri saat ini. Yang diidam-idamkan akhirnya tercapai juga, yaitu akan memiliki pendamping hidup. Fase kehidupan yang sangat diimpikannya sejak menginjak bangku kuliah karena prinsip Andri daripada pacaran lebih baik langsung saja menikah, dari sisi ekonomi juga lebih efisien. Jika pacaran pun setidaknya harus siap antar jemput, ajak nonton, shoping dan belum tentu nanti jodoh. Kalau tidak  jodoh itu namanya mubazir,,,hehehhehehehe,,,,
Terlihat Andri tersenyum-senyum tidak jelas sambil memegang undangan pernikahannya. Pikirannya terus melayang-layang membayangkan hari penikahannya. Hatinya dag-dig-dug mereka-reka saat akan ijab kabul didepan penghulu, saat sang pujaan hatinya mencium tangannya yang menandakan ia sudah sah menjadi imam didalam kehidupan sang pendamping hidup. Andri terus melihat-lihat keindahan undangan yang sudah dipesannya. Terlihat indah nama Lusi dihatinya, Lusi & Andri, begitulah nama yang tertera.
 Tak lama Andri melihat jam tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.
“ Ah udah jam 10 malem???, si asep kemana nih? Janjian jam setengah delapan malam koq sampe jam segini gak muncul-muncul???” keluh andri sambil mengotak-atik HP nya.  Andri berusaha menelpon asep, namun HP asep tak diangkat. Padahal mereka memiliki janji untuk menuju lokasi pernikahan andri, untuk melihat kesiapan dekorasi dan asesoris lainnya.
Untuk mengurangi rasa tegang dan dak dik duk dihati, andri memutar nasyid Edcoustic :
Duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku
Buat aku makin cinta
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu
Bahagia sampai ke surga

Maafkan aku jika tak bisa sempurna
Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
Ketulusan hatimu anugerah hidupku
Doakan langkah kita tak berpisah
Untuk selamanya
“Hey ndri, asyik banget dengerin musiknya” sergah asep yang melenyapkan lamunan andri.
“Et dah, loe dateng pake salam kek, udah telat, ngagetin lagi”, cerocos andri ke asep.
“iye, ma’af-ma’af”, asep memelas minta ma’af.
“Ya udah cepet nyok kita otw, udah malem nih”, ajakan andri semangat 45 ke Asep.
“ Cie, yang udah gak sabaran dah nunggu besok”, ledek asep ke Andri. Untuk kali ini Andri tak menghiraukan ledekan Asep.
Andri langsung nge gas motor CBR nya, Asep terkaget dan hampir saja terpelanting dari motor.
Keesokan harinya, Rumah kediaman Andri terlihat sibuk dan ramai. Terlihat tante, om, nenek dan sanak saudara yang lain terlihat bahagia melihat sang manten tersenyum bahagia. Semua sudah siap berangkat dan tiba-tiba hp Andri berdering.
“ Udah sampe mana mas andri”, suara terdengar merdu bagi andri. Ya, Lusi menelponnya yang sebentar lagi akan memenjadi istrinya.
“Ya lusi, kita mau otw nih, tunggu aja”, sahut Andri sambil senyum-senyum gak jelas.
“Oke deh, kita tunggu ya”, balas Lusi.
Dengan semangat Andri memasuki mobil bersama rombongan menuju tempat pernikahan Lusi & Andri. Perjalanan penuh canda tawa, namun ketika memasuki halaman Masjid Al Mujahidin, terdengar suara keras, “GGGGGUUUBBRRAAAAKKK”.
Emak Andri kaget,” Andri, kenape loe dikamar??? Suara apaan tuh jatoh???”
Andri terkaget dan ternyata hanya mimpi.   

Ciputat, 14 Agustus 2012
12.36