Senin, 10 Desember 2012

Ilmu Sosiologi

Ketika beranjak ke tingkat SMA, maka kita akan mempelajari ilmu Sosiologi (khusus yang tertarik dengan IPS). Tidak seperti pelajaran-pelajaran lainnya, sosiologi mempelajari masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Hal ini yang menarik buat saya. Namun, apa sih Sosiologi itu?
Sosiologi pengertian secara umum adalah Ilmu yang mempelajari masyarakat dengan segala bentuk interaksi dan realitas sosial yang terjadi. Ya, mempelajari sesuatu yang terjadi didalam masyarakat yang sangat dinamis tidak statis. 
Dalam sosiologi yang menarik buat saya lagi adalah mempelajari apa yang terjadi bukan apa yang seharusnya terjadi. Disinilah menariknya, karena dalam sebuah masyarakat yang semakin modern akan terjadi perubahan-perubahan sosial yang sangat cepat (sangat dinamis). Bisa dilihat perkembangan tekhnologi yang sangat pesat, beberapa tahun lalu ketika masyarakat masih banyak yang menggunakan telepon umum, telepon rumah dan maraknya warung telepon. Namun perlahan tapi pasti semua itu mulai ditinggalkan. Telepon umum semakin sulit ditemukan bahkan banyak pengusaha wartel (warung telpon) yang harus gulung tikar. 
Mari kita lihat ciri-ciri Sosiologi :
  1. Sosiologi bersifat empiris, maksudnya adalah ilmu sosiologi didasarkan pada observasi dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosilogi selalu menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi agar menghasilkan teori-teori keilmuan
  3. Sosiologi berSifat Kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar-dasar teori yang sudah ada sebelumnya, lalu diperbaiki, diperluas, dan dikembangkan
  4. Sosiologi bersifat Nonetis, maksunya adalah sosiologi tidak melihat baik buruk sebuah fakta akan tetapi melihat fakta dan fenomena secara analistik.
Dalam Sosiologi obyek studi nya adalah masyarakat dengan segala bentuk interaksi dan realitas sosial yang terjadi.  Bagaimana dalam masyarakat rezim Orba dengan rezim sekarang (reformasi), banyak perubahan yang terjadi dari masa yang tertutup terhadap informasi. Coba bandingkan dengan sekarang, Masyarakat sudah berani menuntut Bupati untuk turun karena mereka menganggap Bupati yang bersangkutan dibandingkan rezim sebelumnya. Arus perubahan yang sangat dinamis dan selalu berubah-ubah. Tentu saja dalam hal karakter masyarakatnya juga berubah.

Ciputat, 10 Desember 2012
Pk 11.12 WIB

Senin, 03 Desember 2012

Perubahan Sosial



Jika melihat beberapa tahun yang silam, 3-5 tahun atau lebih lama dari itu, kita akan melihat banyaknya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sosial dalam skala besar maupun kecil. Dari gaya hidup sampai perkembangan tekhnologi yang sangat dahsyat. Namun, apa sih perubahan sosial dalam pandangan ilmu sosiologi.
Menurut Alvin L. Bertrand (sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2002), proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi. Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya difusi akan mendorong terjadinya akulturasi dan asimilasi.
Apa sih Difusi?
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan manusia yang telah ada.
Maka sangat mustahil sekali bahwa dalam kehidupan manusia terjadi stagnan kehidupan kecuali pada masyarakat yang sangat tertutup terhadap proses penerimaan terhadap kebudayaan-kebudayaan baru. Dapat dipastikan akan terjadi perubahan-perubahan sosial baik secara cepat (revolusi) maupun secara lambat (evolusi). Kenapa terjadi perubahan sosial, menurut Albert O. Hirschman karena dalam proses kehidupan terjadi kebosanan manusia yang merupakan penyebab terjadinya perubahan. Manusia tidak selalu puas apa yang sudah dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru untuk mencapai taraf yang lebih baik. 
Banyak sekali faktor-faktor pendorong penyebab terjadinya perubahan sosial, baik karena faktor internal dari masyarakat itu sendiri maupun karena interaksi atau gempuran dari masyarakat  luar (eksternal).  
Faktor-faktor Internal, antara lain perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru (discovery & invention), pertentangan dalam masyarakat dan terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat. sedangkan perubahan sosial dari faktor eksternal seperti lingkungan fisik, peperangan antar negara, dan pengaruh kebudayaan. 
Sangat sulit untuk satu masyarakat menghindari terjadinya perubahan sosial apalagi didalam masyarakat yang terbuka seperti dalam masyarakat di Indonesia.
 Jakarta, 03 Desember 2012
pk 7.42 wib

Perubahan Sosial


Jika melihat beberapa tahun yang silam, 3-5 tahun atau lebih lama dari itu, kita akan melihat banyaknya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sosial dalam skala besar maupun kecil. Dari gaya hidup sampai perkembangan tekhnologi yang sangat dahsyat. Namun, apa sih perubahan sosial dalam pandangan ilmu sosiologi.
Menurut Alvin L. Bertrand (sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2002), proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi. Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya difusi akan mendorong terjadinya akulturasi dan asimilasi.
Apa sih Difusi?
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan manusia yang telah ada.
Maka sangat mustahil sekali bahwa dalam kehidupan manusia terjadi stagnan kehidupan kecuali pada masyarakat yang sangat tertutup terhadap proses penerimaan terhadap kebudayaan-kebudayaan baru. Dapat dipastikan akan terjadi perubahan-perubahan sosial baik secara cepat (revolusi) maupun secara lambat (evolusi). Kenapa terjadi perubahan sosial, menurut Albert O. Hirschman karena dalam proses kehidupan terjadi kebosanan manusia yang merupakan penyebab terjadinya perubahan. Manusia tidak selalu puas apa yang sudah dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru untuk mencapai taraf yang lebih baik. 
Banyak sekali faktor-faktor pendorong penyebab terjadinya perubahan sosial, baik karena faktor internal dari masyarakat itu sendiri maupun karena interaksi atau gempuran dari masyarakat  luar (eksternal).  
Faktor-faktor Internal, antara lain perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru (discovery & invention), pertentangan dalam masyarakat dan terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat. sedangkan perubahan sosial dari faktor eksternal seperti lingkungan fisik, peperangan antar negara, dan pengaruh kebudayaan. 
Sangat sulit untuk satu masyarakat menghindari terjadinya perubahan sosial apalagi didalam masyarakat yang terbuka seperti dalam masyarakat di Indonesia.

Jumat, 16 November 2012

Pertemuan Tak Terduga (1)



Terdengar bising di depan rumah ali, ternyata ada keributan yang disebabkan maling motor. Beberapa hari memang lingkungan ali terasa aneh karena ada orang-orang tak dikenal sering nongkrong tak jelas di warung yang tak jauh dari rumah ali.  Polisi pun mulai berdatangan untuk mengamankan sang maling motor agar tak menjadi sasaran  amuk warga.
“wah rame juga ya? Ada-ada aje sih pagi-pagi udah bikin kerjaan aja!” ujar ali ke bapak nya. “ga tau tuh dasar maling gak ada otaknya!!!” sahut bapak ali agak kesal. “Sudah sono li, lo siap-siap berangkat kerja, kan hari ini hari pertama lo kerja!!!” perintah bijak bapak ali kepada anak semata wayangnya.
Setelah selesai mandi, ali bergegas untuk berangkat kekantornya. Ali dahulu adalah salah satu mahasiswa di salah satu PTS di daerah pinggiran yang tidak begitu terkenal dan sekarang ali bekerja di BPR Pelita Hati di Cabang Pasar Minggu.
Hari pertama ali bertugas, ia harus keliling ps minggu untuk menyebar brosur dan prospek pedagang yang membutuhkan biaya tambahan untuk modal usahanya.
“Bisa terlambat nih, macet banget lagi!” keluh Ali. Jalan di Jakarta memang terkenal macet. Pollantas mengatur laju kendaraan untuk mengurai kemacetan Jakarta. Ada yang kena razia karena melanggar jalan dengan memasuki jalur Busway. Tiba-tiba....PPPPRRRIIITTTT.... 
(to be continued...)

Selasa, 14 Agustus 2012

Saat Yang Dinanti...ternyata..


Senyumnya menyejukkan, tawanya riang, dan bola matanya berbinar cerah, itulah gambaran suasana hati andri saat ini. Yang diidam-idamkan akhirnya tercapai juga, yaitu akan memiliki pendamping hidup. Fase kehidupan yang sangat diimpikannya sejak menginjak bangku kuliah karena prinsip Andri daripada pacaran lebih baik langsung saja menikah, dari sisi ekonomi juga lebih efisien. Jika pacaran pun setidaknya harus siap antar jemput, ajak nonton, shoping dan belum tentu nanti jodoh. Kalau tidak  jodoh itu namanya mubazir,,,hehehhehehehe,,,,
Terlihat Andri tersenyum-senyum tidak jelas sambil memegang undangan pernikahannya. Pikirannya terus melayang-layang membayangkan hari penikahannya. Hatinya dag-dig-dug mereka-reka saat akan ijab kabul didepan penghulu, saat sang pujaan hatinya mencium tangannya yang menandakan ia sudah sah menjadi imam didalam kehidupan sang pendamping hidup. Andri terus melihat-lihat keindahan undangan yang sudah dipesannya. Terlihat indah nama Lusi dihatinya, Lusi & Andri, begitulah nama yang tertera.
 Tak lama Andri melihat jam tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.
“ Ah udah jam 10 malem???, si asep kemana nih? Janjian jam setengah delapan malam koq sampe jam segini gak muncul-muncul???” keluh andri sambil mengotak-atik HP nya.  Andri berusaha menelpon asep, namun HP asep tak diangkat. Padahal mereka memiliki janji untuk menuju lokasi pernikahan andri, untuk melihat kesiapan dekorasi dan asesoris lainnya.
Untuk mengurangi rasa tegang dan dak dik duk dihati, andri memutar nasyid Edcoustic :
Duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku
Buat aku makin cinta
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu
Bahagia sampai ke surga

Maafkan aku jika tak bisa sempurna
Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
Ketulusan hatimu anugerah hidupku
Doakan langkah kita tak berpisah
Untuk selamanya
“Hey ndri, asyik banget dengerin musiknya” sergah asep yang melenyapkan lamunan andri.
“Et dah, loe dateng pake salam kek, udah telat, ngagetin lagi”, cerocos andri ke asep.
“iye, ma’af-ma’af”, asep memelas minta ma’af.
“Ya udah cepet nyok kita otw, udah malem nih”, ajakan andri semangat 45 ke Asep.
“ Cie, yang udah gak sabaran dah nunggu besok”, ledek asep ke Andri. Untuk kali ini Andri tak menghiraukan ledekan Asep.
Andri langsung nge gas motor CBR nya, Asep terkaget dan hampir saja terpelanting dari motor.
Keesokan harinya, Rumah kediaman Andri terlihat sibuk dan ramai. Terlihat tante, om, nenek dan sanak saudara yang lain terlihat bahagia melihat sang manten tersenyum bahagia. Semua sudah siap berangkat dan tiba-tiba hp Andri berdering.
“ Udah sampe mana mas andri”, suara terdengar merdu bagi andri. Ya, Lusi menelponnya yang sebentar lagi akan memenjadi istrinya.
“Ya lusi, kita mau otw nih, tunggu aja”, sahut Andri sambil senyum-senyum gak jelas.
“Oke deh, kita tunggu ya”, balas Lusi.
Dengan semangat Andri memasuki mobil bersama rombongan menuju tempat pernikahan Lusi & Andri. Perjalanan penuh canda tawa, namun ketika memasuki halaman Masjid Al Mujahidin, terdengar suara keras, “GGGGGUUUBBRRAAAAKKK”.
Emak Andri kaget,” Andri, kenape loe dikamar??? Suara apaan tuh jatoh???”
Andri terkaget dan ternyata hanya mimpi.   

Ciputat, 14 Agustus 2012
12.36

Kamis, 26 Juli 2012

Memulai itu Perlu Waktu

Masih terasa segar udara pagi ini. Di bulan Ramadhan yang sangat terasa nikmat walaupun lelah terasa dengan jadwal yang cukup padat dan menguras pikiran. Ramdhan kali ini terasa sangat berbeda dengan Ramdhan tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan kali ini super extra berpikir dan bertindak lebih cerdas, cermat, dan saatnya bermertamorfosis.  Bermertamrfosis dari seorang karyawan menjadi wiraswasta.
Memang tidak mudah karena pola pikir dan mental sejak dari masa kanak-kanak, di rumah dan di sekolah dilatih dan dididik menjadi seorang karyawan yang setiap bulannya berpenghasilan tetap, ya tetap segitu-gitu saja tapi pada akhirnya tidak akan sulit saat mau memulai. Kegagalan itu bukan karena kita tidak bisa tapi karena kita tidak mau mencoba.
Begitupun menjadi wiraswasta, memang tidak ada jaminan akan menuai keberhasilan namun kita tidak akan tahu kita berhasil atau tidak jika tidak pernah mau mencobanya. Yang terpenting mau mencoba dan berusaha sebaik-baiknya. Keberanian tidak datang begitu saja namun butuh perenungan dan pembelajaran yang cukup panjang.
Ketika memulai pun terkadang diliputi rasa minder akan perusahaan sejenis yang sudah besar. Berfikir dan terus berfikir dan semua nama besar tidak akan selalu menjamin keamanan nama besar itu tetap besar, yang terpenting langkah ini tetap berada di jalan yang semestinya.

Rabu, 11 Juli 2012

Jakarta Memilih

Pas tanggal 11 Juli 2012, warga Jakarta memilih calon pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Permasalahan kota Jakarta yang sangat kompleks, untuk sisi calonnya pun kompleks alias banyak banget kalo gak salah ada enam bakal calon. Sebelum aye nulis lebih jauh, kite denger dulu lirik sang legenda betawi, bang Bens yang berjudul kompor meleduk.

 Aah….! Nya’ banjir!

Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk
Ruméh ané kebakaran garé-garé kompor mleduk
Ané jadi gemeteran, wara-wiri keserimpet
Rumah ané kebanjiran gara-gara got mampet

Aa~ti-ati kompor meledug
Aa~ti ané jadi dag-dig-dug (heh.. jatuh duduk)
Aa~yo-ayo bersihin got
Jaa~ngan takut badan blépot

Coba enéng jangan ribut, jangan padé kalang kabut

Aarrrgh!!…

hehehheheehe,,,banjir merupakan salah satu masalah warga jakarta yang sampai saat ini belom kelar. Janji sang ahli pun tinggal janji. Masalah banjir tetap saja menyapa warga jakarta. Belom lagi masalah kemacetan, kejahatan, dan lain sebagainya.

Jika tahun 2007 Pemilukada lebih sederhana pesertanya. Namun pertarungan saat ini lebih menarik karena para calon bakal Gubernur harus extra bekerja keras merebut hati warga Jakarta.

Hasil sementara penghitungan pun sudah terlihat siapa yang bakal memenangi pemungutan  suara putaran pertama dan sudah dipastikan bahwa Pemilukada Jakarta 2012 akan ada dua putaran. Untuk saat ini, Joko Widodo mengungguli calon incumbent Fauzi Bowo yang lebih dikenal dengan kumis nya.

Hasil Quick Qount dari berbagai lembaga survey :

PRISMA :

1. Foke-Nara: 34,58 %
2. Hendardji-Riza: 1,73 %
3. Jokowi-Ahok: 42,69 %
4. Hidayat-Didik: 11,57 %
5. Faisal-Biem: 4,89 %
6. Alex-Nono: 4,54 %


STEKPI

1. Foke-Nara: 34,38 %
2. Hendardji-Riza: 1,98 %
3. Jokowi-Ahok: 40,49 %
4. Hidayat-Didik: 12,58 %
5. Faisal-Biem: 5,11 %
6. Alex-Nono: 5,47 %


Lingkaran Survei Indonesia (LSI):

1. Foke-Nara: 34,17 %
2. Hendardji-Riza: 1,82 %
3. Jokowi-Ahok: 43,04 %
4. Hidayat-Didik: 11,77 %
5. Faisal-Biem: 4,83 %
6. Alex-Nono: 4,37 %

Indobarometer:

1. Foke-Nara: 33,8 %
2. Hendardji-Riza: 2,6 %
3. Jokowi-Ahok: 42,2 %
4. Hidayat-Didik: 11.5 %
5. Faisal-Biem: 5,1 %
6. Alex-Nono: 4,7 %

Saifulmujani Research and Consulting:

1. Foke-Nara: 33,54%
2. Hendardji-Riza: 2,02%
3. Jokowi-Ahok: 43,14%
4. Hidayat-Didik: 11,24%
5. Faisal-Biem: 5,08%
6. Alex-Nono: 4,98%

Jaringan Suara Indonesia (JSI)

1. Foke-Nara: 34,42 %
2. Hendardji-Riza: 1,88 %
3. Jokowi-Ahok: 41,97 %
4. Hidayat-Didik: 11,4 %
5. Faisal-Biem: 5,15 %
6. Alex-Nono: 5,16 %

 (sumber : detik.com)

Memang diluar dugaan Jokowi bisa mengungguli Foke dan mampu meninggalkan jarak yang jauh dari pesaing-pesaingnya yang lain. Bahkan Jokowi meninggalkan jauh perolehan suara Hidayat Nur Wahid yang pernah menjadi Ketua MPR RI. Tokoh lokal yang mampu mengalahkan tokoh-tokoh nasional.

Namun yang patuh diperhatikan, ternyata masih banyak warga yang enggan memilih atau menggunakan hak suaranya. Ini harus jadi perhatian birokrat-birokrat negeri ini jika suatu saat nanti tidak ada yang mau memilih lagi. Dari hasil pantauan lembaga survey Indobarometer golput pilgub kali ini mencapai 37,05 %. Btw, apapun hasilnya yang terpenting adalah pesta demokrasi warga jakarta jangan ada pertumpahan darah atau pun yang merugikan kita sebagai warga. Yang terpenting lagi, kehidupan Jakarta lebih baik lagi.

Senin, 04 Juni 2012

Undangan ini akan ku simpan... (episode 1)


Tatapan matanya hampa, senyumannya dipaksakan agar  tetap terlihat manis, duduk sambil memegang undangan ditangan kirinya. Menghitung jumlah kendaraan, walaupun dihitung tidak akan habis-habis. Memang tidak ada kerjaan di hari minggu ini, namun si andri ingin sekali bekerja di hari libur yang cerah ini tapi tak secerah hatinya, hanya untuk menghibur hatinya yang sedang tersakiti karena undangan yang diterima dari rini semalam.
Kegelisahan mendera hati andri, karena nama yang tertera di undangan Siti dan Hasan. Ya, siti selama ini merupakan wanita yang ideal baginya untuk dijadikan istri untuknya. Siti adalah jantung hatinya, ya setidaknya setahun yang lalu, sebelum semuanya berakhir karena orang tua dari siti tidak setuju. Yang menjadi faktor utamanya adalah suku andri yang berlatar belakang betawi ditambah pekerjaan yang hanya menjadi staff marketing di Bimbingan Belajar. Dipandanglah sebelah mata oleh orang tua siti.
Dengan prestasi yang sangat gemilang dan perolehannya melebihi target yang telah ditetapkan, dalam waktu singkat, satu tahun ia sudah diangkat menjadi asisten manager marketing. Andri adalah karyawan berprestasi, namun untuk hal cinta ia bukanlah seorang yang berprestasi pula. Keadaan berbalik 180 derajat ketika berbicara pekerjaan dan cinta tentang si Andri.
“Hey ndri, ngapain loe bengong-bengong sendirian dipinggir jalan????” tiba-tiba lukman datang membuyarkan lamunan andri.  Lukman melihat wajah andri, sepertinya akan turun hujan walaupun cuaca untuk hari ini sangat cerah. “ah gak knapa-knapa luk”, sahut andri dengan berlagak baik-baik saja.  “Ayolah ndri, jangan berlagak sama gue, jujur ajalah ,” desak lukman berlagak sok tahu sambil mengajak andri untuk nongkrong di Sevel bintaro. Sambil menuju tempat yang dituju, akhirnya andri menceritakan semua keluh kesahnya kepada lukman.
Waktu tinggal 2 minggu lagi hari dimana andri harus merelakan siti menjadi milik orang lain. Berat dan sakit hati yang tak terkira yang harus dirasakan. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.59 dan besok hari senin, namun andri belum bisa tertidur dan lukman pun sepertinya harus pulang. “ Bahaya banget dah, mana besok ada presentasi di dua sekolah, dari pagi sampe sore”, keluh andri. “ ini pasti gara-gara undangan yang gue terima semalam, kacau,,kacau,,,”, andri lebih berkeluh kesah lagi.  “ gue harus kuat,” teriak dalam hati andri, dengan mencoba memaksasakan pulang dengan mata yang agak syahdu. Setelah sampai rumah yang memang tidak terlalu jauh dari tempat tongkrongannya dengan lukman, andri pun langsung merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.
“Andri banguuuuunnnnnnnnnnn, udah jam berapa tuh??? Gak kerja, kamu bilang mau masuk pagi???? “ teriak Mak andri beberapa kali.
“   Iya mak, ni juga udah bangun,  sabar kenapa!!!” sahut andri sambil memaksa membuka kelopak matanya yang masih terasa berat untuk dibuka.
Setelah selesai mandi dan rapih andri segera bergegas, “ Mak, andri berangkat dulu ya! Assalamualaikum!!!” Teriak andri kepada maknya. “Wa’alaikumsalam,” maknya menjawab agak kaget.
Andri langsung nge gas motornya, kebut secepat kilat. Dengan kecepatan tinggi andri berusaha menyalip kendaraannya. Jika terlambat bisa berbahaya, karena ia sebagai penanggung jawab presentasi kali ini. Jarak yang ditempuh antara rumah andri ke kantor lumayan jauh. Rumah andri di slipi sedangkan kantor andri ada di bintaro. Jalan yang cukup macet jika jam berangkat kerja dan sekolah yang berbarengan.
Hape andri tak lama berdering cukup lama,,kriinnggg...kriinggg....” Halo, andri posisi ada dimana??” tanya pak Jovan.
“ Di daerah pasar kebayoran pak”, jawab andri singkat.
“ Cepatlah, sebagai seorang marketer kamu harus memiliki integritas diri seperti datang in time dari janji”, Pak Jovan memberikan arahan. Pak jovan adalah atasannya persis sebagai manager marketing
“Baik pak”’, andri mengiyakan saja arahan pak jovan.Ya, pak Jovan sangat in time terhadap waktu, apalagi terhadap pertemuan dengan klien.
Dengan lamunan yang bercampur aduk, tiba-tiba ada motor yang berjalan dari arah berlawanan. Terdengar suara keras, Gubraaakkkkk...!!!!!
( nanti nyambung lagi ye ceritanye....)
  

Jumat, 25 Mei 2012

Gak jadi Closing...


Angin berhembus kencang mengurai lembaran indah rambutnya yang sudah tak terurus, tatapan matanya sayu menandakan suatu kelelahan yang sangat tubuhnya, seakan lunglai tak berdaya ditengah tingginya gedung-gedung pencakar langit. Walaupun  pemuda ini sedikit tampan namun dengan kondisi sekarang berjalan di trotoar jalan Thamrin gak ada tampan-tampannya dah, kucel iya...
Ttiiinnn...ttiiinnn...suara klakson motor  bebek menghaburkan lamunan andri yang sedang berjalan. “ bego loe, kalo jalan jangan meleng,” bentak seorang pengendara motor sambil berlalu tanpa merasa berdosa.  Andri merupakan seorang karyawan dari perusahaan asuransi. Lelah sudah mulai terasa, ditambah terik matahari yang panasnya tidak sampai ke ubun-ubun kepala saja. Menjadi seorang marketing tidak semudah teori-teori yang ada di buku-buku. Sudah 15 perusahaan yang disambanginya untuk menawarkan asuransi bagi karyawannya tapi selalu ditolaknya. Kepala sudah mau pecah saja dan bagaimana laporanku ke bos nanti. Hari yang sangat sulit sekali. “ Aduh gimana ya??? Bisa kena marah gue sama bos nih” gerutunya.
Kkrriingggg...kriinggg....kkkrriiinggggg......saku andri bergetar. Hah, ternyata hape andri  ada yang menghubungi setelah melihat hapenya yang ternyata dari si bos.  Hati andri langsung berdetak kencang, “ gimane laporan gue ke bos nih???”
“ Andri, bagaimana penjualan hari ini???” si bos langsung bertanya tanpa basa-basi lagi. “eehhh....belum ada yang closing bos” andri bicara agak ketakutan. “Apa,,,??? Nada si bos agak tinggi kali ini, “ Iya bos,,,,” jawab andri agak ketakutan.
“Pokoknya harus ada yang closing minimal 1 perusahaan hari ini, jika tidak kamu akan kena sanksi” perintah bos dengan nada perintah.  Bbrrraaakkkkk....terdengar keras gagang telpon diputus dari si bos. Kacau semakin kacau saja ini, keadaan minggu ini memang tidak memihak kepada andri karena dari hari kamis sampai sekarang tidak ada satu pun yang tembus dari proposalnya.
Andri mencoba menenangkan diri, melihat list daftar kunjungan mungkin ada perusahaan yang memungkinkan untuk didatangi. Wah kebetulan, ada perusahaan di depan mata ada di list semoga berhasil kali ini. Harap-harap cemas. Dengan sisir yang ada di saku, mencoba mengembalikan kerapihan rambutnya yang sudah mulai tak terarutur seperti benang layangan kusut.
Pertama yang harus didatangi adalah pak satpam, yang berkumis tebal. Hati semakin tak karuan ada ketakutan akankah ditolak lagi. Mendekatlah andri kepada pak satpam, dengan mencoba ramah andri menyapa pak satpam sambil bertanya dimana ruangan bagian Humasnya. Pak Satpam yang terlihat galak pun dengan ramah bertanya. Perbincangan mereka agak lama dan mengobrol dan ternyata pak satpam mepersilahkan andri untuk menuju ke ruangan Humas dan tentunya meninggalkan kartu identitas. Dengan harap-harap cemas andri, menuju ke ruang Humas semoga kali ini proposalnya bisa tembus. Tookk..took...took... suara pintu terdengar merdunya bagi andri dengan harapan besarnya. Hatinya mulai cemas karena berulang-ulang tak ada sahutan dari dalam.
Melihat andri yang sedari tadi mengetuk pintu tak ada sahutan, seorang Office Boy  menghampiri andri. “ Ma’af pak, mencari siapa ya???? Tanya OB.
“ Saya mencari pak Sugeng, Kepala Bagian Humas kantor ini Pak”, dengan nada sopan andri kepada OB.
“Oh pak sugeng, baru saja keluar pak, sepertinya izin karena anaknya” timpal sang OB.....
Jakarta, pk 13.45, Friday 25 may 2012      

Minggu, 22 April 2012

Cinta itu Dimana???

Dalam fase kehidupan ini, banyak warna yang akan dilalui. Ada warna putih, hitam dan mungkin abu-abu yaitu warna yang samar-samar entah dari mana itu benar atau salah. Ya, kita dengan mudah ketika ada di posisi putih atau hitam, bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah namun ketika ada di posisi abu-abu kita akan sulit menentukan posisi mana kita berada. Benar atau salah??? Ada hal yang sangat subyektif terkadang kita menilai dalam posisi seperti ini.
Setiap ujian yang diberikan dan pilihan yang ada akan memposisikan kita berada dalam 3 warna itu. Ketika cinta menyapa setiap hati manusia pun akan terwakili dalam 3 warna itu. Cinta itu berada diposisi putih, hitam atau abu-abu...?
Annis Matta berkata, "  Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga." Itulah cinta, tarikannya begitu mempesona, selalu menarik sang pemilik jiwa nya, ada tarikan untuk tarikan akan sentuhan fisiknya. Ada tarikan dari jiwa sang pemilik jiwa sehingga dapat mengantarkan sang cinta di wilayah putih, hitam dan bahkan abu-abu. Ini seringkali membuat kebingungan akan keberadaan cinta itu.
Tragedi cinta itu sangat menyakitkan, seperti kisah Tragedi Zaenudin dan Hayati dalam Tenggelamnya Kapal Vanderwijck, atau Qais dan Laila dalam Majnun Laila, terlalu miris. Sakit. Terlalu sakit. Karena didalam jiwa seharusnya itu mustahil. Tragedi cinta selamanya merupakan tragedi kemanusiaan. Ketika cinta menimbulkan sebuah tragedi. Dimanakah cinta itu???
Ketika cinta tak bersambut, apakah cinta itu kebaikan untuknya atau buruk??? Ketika cinta menimbulkan frustasi, dimanakah posisi nya??? Namun, sejatinya, cinta itu anugerah Illahi dan bisa kita renungi agar cinta itu tetap putih dan suci seperti syair lagu dari The Fikr yang berjudul cinta

Mencintai dicintai fitrah manusia
Setiap insan di dunia akan merasakannya
Indah ceria kadang merana itulah rasa cinta

Berlindunglah pada Alloh dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan sadarilah wahai kawan

Sabtu, 14 April 2012

Cinta Tanpa Definisi

Ketika berbicara tentang cinta, memang tak melihat batas jarak antara usia dan waktu. Tidak akan pernah ada habisnya apa itu Cinta. Tidak akan ada definisi yang jelas dan tepat untuk luasnya arti yang terkandung didalam bentangan kata Cinta.
Seperti Ust Annis Matta, bicara tentang Cinta, " Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat."
Ya, ketika rasa Cinta itu bersemayam dalam hati, ia seperti angin yang bergemuruh dan kita tak bisa melihatnya tapi hanya merasakan. Mampukah kita mendefinisikan arti cinta yang sebenarnya karena ia bukan benda tapi rasa yang bisa berubah menjadi kata. Seperti Eic Fromm dalam  The Art of Loving, ia menyerah dan tidak tertarik mendefinisikan Cinta.
Karena Cinta, bisa membuat orang terasa gila walaupun sejatinya ia tidak gila. Cinta itu terasa angin yang membadai didalam hati sang pemilik jiwa akan terus bergejolak dan menghembuskan hingga bisa tak terkendali. Aneh tapi terasa nyata. Dan siapa manusia yang tak pernah merasakan Cinta dalam sanubarinya, dengan cinta semua terasa indah Bagaimana Cerita yang melegenda antara Romeo dan Juliet, cerita termahsyur tentang cinta.

Seperti Khalil Gibran dalan puisi cinta :

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu..

Ya siapa yanng bisa mendefinisikan Cinta diatas??? Terasa aneh dan dahsyat,,,,

Ya Realitas

Ketika manusia berencana, ada banyak angan dan mimpi untuk jadi sebuah realita kehidupan. Ya memang harus seperti itu, ada realitas positif walaupun nanti akan ada pembanding realitas negatif untuk menyadarkan akan kelemahan kita sebagai manusia.
Hidup tanpa perencanaan masa depan seperti menjalani lautan yang sangat luas tanpa ada nya kompas. Kita akan berjalan tanpa arah yang jelas dan mungkin tersesat dalam perjalanan. Perencanaan dalam kehidupan seperti kita menghidupkan kompas kehidupan karena manusia bukan hidup seperti air selokan yang mengikuti arus tapi kita hidup seperti pelaut  yang mampu melawan arus dengan dibantu kompas kehidupan.
Ada pepatah, gagal merencanakan sama saja merencanakan kegagalan. Huft, sudah berapa banyak umur kita habiskan tanpa arah yang jelas mau ke mana akhir tujuan kita. Tidak jelas apa yang di tuju. Misalkan cita-cita mau menjadi pengusaha, ya jalani proses-prosesnya menjadi pengusaha dengan membuka usaha dari tahap kecil jika belum berani ambil resiko besar dan bertahap.
Walaupun nanti akan ada realitas negatif tapi yang terpenting adalah kita memiliki tujuan apa yang akan dicapai.

Kamis, 15 Maret 2012

Belajar dari Cerita Bloomberg

Dalam hidup, tidak ada salahnya kita belajar dari cerita sukses orang lain. Mungkin ada tangga-tangga sukses yang mirip dengan tangga-tangga cerita sukses kita kelak. Banyak cerita dari orang-orang sukses episode cerita hidupnya yang tidak mengenakkan bahkan sangat pahit.
Begitu juga yang dialami oleh Michael Bloomberg pengusaha sekaligus Walikota New York, ia dipecat dari perusahaannya. Banyak pengusaha-pengusaha sukses yang awalnya dipecat dari perusahaannya dan ingin membuktikan diri. Pada tahun 1973 ia bekerja di Salomon Brothers, perusahaan investasi di Wall Street dan pada tahun 1980 perusahaan Bloomberg diakuisisi. Buntut dari akuisisi berdampak buruk bagi bloomberg. Ia dipecat dengan pesangon sebesar US$ 10 juta.
Namun yang terjadi, bukannya frustasi yang melanda Bloomberg tapi jiwa kewirausahaannya tumbuh. Dengan modal US$ 10 juta ia mendirikan sebuah perusahaan dan ditambah modal "SAKIT HATI ITU". Didirikannya Innovative Market System. Perusahaan yang bergerak memberikan jasa informasi terkini untuk keperluan pasar modal dengan memberikan kelebihan  yang tak hanya sekedar informasi, Bloomberg juga mengolahnya menjadi tampilan sederhana seperti grafik dan tabel.
Blomberg menyebutkan suksesnya itu karena faktor-faktor klasik. " Jiwa kewirausahaan dalam mengambil resiko, kerja keras, dan keberuntungan."
Yang menarik buat saya adalah, dengan Modal "SAKIT HATI ITU" dan ingin membuktikan diri kita bisa sukses tapi di sini bukanlah dendam. Kenapa kita harus takut ketika berhenti bekerja atau di PHK dari tempat kita bekerja karena kita tidak akan mati. Buat saya yang harus ditakuti adalah kehilangan semangat dan berani mengambil resiko untuk kehidupan yang lebih bermartabat dan dihargai. Contoh dari Michael Bloomberg karena selain jadi pengusaha ia juga Walikota New York selama dua periode. Itulah mental juara tidak pernah takut akan pemecatan.
Seperti kata bijak dari Michael Bloomberg," Jangan takut mengejar mimpi yang tinggi. Sangat penting bagi kita untuk melakukan sesuatu yang Impossible. (meskipun tanpak mustahil) suatu saat hal itu bisa jadi kenyataan. Resiko gagal adalah bagian dari proses mencapai sukses."
Semoga sedikit tulisan ini bisa memberikan banyak inspirasi bagi kita.

Kamis, 08 Maret 2012

Al Qur'an Mengajarkan Perubahan


Allah ‘Azza wa Jalla berbicara kepada kita tentang perubahan dalam dua surat, yaitu surat Al-Anfal dan Ar-Ra’d. Di dalam surat Al-Anfal Allah berfirman:  “Demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Anfal [8]: 53)
Dan di dalam surat Ar-Ra’d Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d [13]: 11)
Kaidah-Kaidah Perubahan:
Kedua ayat mulia tersebut mengandung beberapa kaidah penting dalam mengadakan perubahan, yaitu:
Kaidah pertama:
Perubahan merupakan hukum general yang meliputi semua jenis dan ras manusia, baik mukmin atau kafir. Hal itu ditunjukkan dengan kata قَوْمٌ yang berbentuk nakirah (indefinitif). Kata ini termasuk kata mutlak dan ia tetap bermakna mutlak selama Syari’ tidak membatasinya dengan suatu sifat seperti iman dan selainnya.
Karena itu, maknanya tetap mencakup setiap kelompok, organisasi, masyarakat, atau negara, tanpa memandang agamanya. Ia juga mencakup setiap ruang danw aktu. Hal itu karena lafazh tersebut mencakup setiap masyarakat di masa lalu, masa kini dan masa depan, sebagaimana ia mencakup setiap negara di dunia.
Jadi, Allah telah menetapkan berbagai sunnah dalam kehidupan dan meletakkan faktor penyebab dan undang-undang di alam semesta dan kehidupan insani. Sunnah, faktor penyebab dan undang-undang ini menimbulkan akibat-akibatnya dan mendatangkan buahnya berdasarkan pengaruh dari Allah Tabaraka wa Ta’ala.
Allah telah menganjurkan umat manusia ini untuk mencari faktor penyebab, undang-undang dan hukum, supaya mereka dapat mengikuti petunjuknya dan berbuat menurutnya, agar mereka memperoleh buahnya. Allah menundukkan faktor penyebab, undang-undang dan hukum itu untuk kebahagiaan manusia dan untuk melayaninya di dunia.
Bekerja adalah sarana untuk mencari rezki. Tidak ada yang bisa dilakukan manusia selain serius dan bersungguh-sungguh dalam mencari rezkinya dengan mengerahkan seluruh tenaga dan potensinya. Baik rezki itu bersifat materi atau immateri, atau kedua-duanya.
Petani membajak tanah dan menabur benih, kemudian ia menunggu rezki dari Rabb. Seandainya ada seseorang berdiam diri di rumahnya tanpa mengerahkan tenaga sedikit pun untuk bercocok tanam, lalu ia mengira bahwa rezkinya akan datang dari pertanian, padahal ia tidak membajak, tidak menabur benih dan tidak memupuk tanah, maak dia akan kecewa dan tertinggal dari bahtera kehidupan insani. Bahkan ia dianggap berdosa karena menolak melakukan sebab, sunnah dan undang-undang.
Demikian pula para da‘i yang mencita-citakan perubahan itu harus mengerahkan segenap tenaga dan mencurahkan segenap potensi, ide, harta benda, jiwa dan hal-hal yang berharga untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka canangkan.
Kaidah kedua:
Perubahan yang berdampak dan dituntut dalam konsep Islam adalah perubahan kolektif yang mencakup mayoritas lingkungan sosial. Adapun perubahan individual bukan yang dimaksud di sini. Karena terkadang satu individu dapat mengubah dirinya dengan memperbaiki hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hubungannya dengan orang lain.
Tetapi, perubahan ini tidak menghasilkan perubahan umum. Dan terkadang beberapa individu di tengah masyarakat berhasil mengubah diri mereka dengan memperbaiki diri dan memperat hubungan mereka dengan Allah, Rabb mereka, tetapi perubahan ini tidak cukup untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh, fundamental dan mencakup semua aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, moral, hukum dan lain-lain.
Kaidah ini tersimpulkan dari kata قَوْمٌ pada ayat di atas. Karena kata ini berarti sekumpulan manusia, baik laki-laki atau perempuan.
Kaidah ketiga:
Perubahan itu ada kalanya positif dan ada kalanya negatif. Karena perubahan itu berarti beralih dari satu kondisi ke kondisi lain dan berpindah dari seti tempat ke tempat lain. Dengan demikian, ada kalannya perubahan diri itu bersifat positif, yaitu perubahan dari jelek menjadi baik, atau dari baik menjadi lebih baik, sehingga hasilnya pun positif.
Dan ada kalanya perubahan itu bersifat negatif, dimana manusia mengubah diri dari lebih baik menjadi baik, sehingga hasilnya adalah baik dan terkadang manusia mengubah diri dari baik menjadi jelek, sehingga kondisi mereka menjadi jelek.
Kami menyimpulkan kaidah ini dari firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d [13]: 11)
Jadi, seperti yang kita tahu, perubahan adalah peralihan dari satu kondisi ke kondisi lain, dari satu tatanan ke tatanan lain, dari sati sifat ke sifat lain, baik positif atau negatif.
Bukti-Bukti Empirik
Kaidah-kaidah ini memiliki bukti-bukti empirik yang dari kehidupan berbagai bangsa dan masyarakat di sepanjang zaman, dengan kondisi dan situasi yang berbeda-beda, baik di masa lalu atau masa kini, baik yang mukmin atau yang kafir.
Bukti empirik pertama mengenai ayat yang berbicara tentang perubahan dalam surat Al-Anfal adalah yang terkait dengan suatu kaum yang kafir, yaitu kaumnya Fir’aun dan generasi sebelum mereka.
Ketika mereka mengubah kondisi mereka menjadi tidak menyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah pada mereka dan membalasnya dengan sikap keras kepala, maka Allah menghukum mereka dengan menghentikan turunnya nikmat pada mereka dan menghancurkan apa yang dibuat oleh Fir’an dan kaumnya.
Tetapi, penulis akan mengambil dua bukti empirik yang terjadi setelah kenabian Muhammad Saw.
Bukti empirik pertama:
Bukti empirik ini kembali kepada empat belas abad silam, ketika bangsa Arab terdiri dari kabilah-kabilah yang bersengketa. Satu kabilah menyerang kabilah lain, menawan kaum perempuan dan keluarga, serta membunuh kaum laki-laki atau menawannya.
Bangsa Arab waktu itu berada dalam kondisi terbelakang dan jatuh dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Apabila jika mereka dibandingkan dengan negara Persia dan Romawi di semua bidang. Dalam bidang politik, ada sebagian bangsa Arab tunduk kepada Persia dan sebagian yang lain tunduk kepada Romawi.
Dalam bidang sosial, tradisi mengubur anak perempuan hidup-hidup telah mewarnai mayoritas kabilah. Penyakit sosial seperti perzinahan dan pernikahan istibdha’ (hanya untuk seksual) telah mewabah.
Perempuan dianggap sebagai benda yang bisa diperebutkan kerabat laki-lakinya, meskipun mereka adalah anaknya. Siapa yang lebih dahulu menaruh mantelnya di atas tubuh perempuan yang ditinggal mati suaminya, maka perempuan itu menjadi miliknya.
Ia bebas menikahinya meskipun ia adalah mantan istri bapaknya, atau menikahkannya dengan laki-laki lain dan mengambil maharnya.
Di bidang ekonomi, riba telah menjadi praktik umum. Padahal riba itu dapat mengakibatkan kekayaan terpusat pada segelintir orang, sedangkan mayoritasnya dalam keadaan miskin. Mereka menjadi korban ketamakan rentener dan perilakunya yang tak manusiawi. Karena debitur dapat menarik harta benda kreditur jika tidak sanggup melunasi hutangnya.
Apabila kabilah-kabilah Arab atau sebagiannya mengalami kelaparan, maka mereka keluar untuk merampok Persia dan Romawi. Dan di bidang akhlak dan ibadah, di zaman itu Allah memandang seluruh penduduk bumi dengan pandangan murka, kecuali sebagian kecil dari Ahli Kitab.
Dalam bidang peradaban, baik pemikiran atau materi, bangsa Arab tidak memiliki pemikiran cemerlang yang dapat mereka persembahkan kepada umat manusia, sebuah inovasi atau penemuan ilmiah.
Mereka adalah bangsa yang illateral. Sedemikian jauh peradaban mereka tertinggal hingga satu individu tidak dapat membedakan antara masjid dan kamar mandi. Saat itu banyak orang yang berdiri tanpa malu dan sungkan untuk kencing di dalam masjid.
Keterbelakangan dan kemunduran ini dapat Anda temukan buktinya dari kesaksian orang-orang yang pernah mengalami masa jahiliyah seperti Ja’far bin Abu Thalib ketika berbicara kepada raja Najasyi. Ia berkata, “Raja, dahulu kami adalah kaum jahiliyah yang menyembah berhala, makan bangkai, melakukan perbuatan mesum, memutus silaturahim dan berbuat jahat kepada tetangga.”
Juga seperti kesaksian ‘Aisyah RA ketika menggambarkan pernikahan di masa jahiliyah, bahwa ia memiliki empat macam; tiga di antaranya merupakan bentuk-bentuk zina. Pertama, nikah istibdha’, yaitu ketika seorang suami melihat kebangsawanan pada diri orang lain, lalu suami tersebut mengirimkan istrinya agar disetubuhi orang itu.
Jika istrinya melahirkan seorang anak, maka nasabnya dikaitkan dengan suami. Seperti seseorang yang mengirimkan kuda betinanya kepada kuda jantan tetangganya agar keturunannya menjadi unggul. Kedua, nikah rahthun, yaitu seorang perempuan digauli oleh beberapa orang laki-laki layaknya seperti suami.
Jika perempuan itu melahirkan seorang anak, maka ia memanggil semua laki-laki yang menggaulinya. Semuanya harus datang. Lalu perempuan itu menasabkan anaknya kepada salah seorang laki-laki tersebut.
Ketiga, nikah rayat, yaitu seorang perempuan digauli oleh beberapa orang laki-laki layaknya seperti suami. Jika perempuan itu melahirkan anak, maka ia memanggil semua laki-laki itu dan memanggil seorang juru sidik nasab, lalu anak itu dinasabkan kepada salah seorang di antara mereka menurut kemiripan antara anak dengan laki-laki tersebut.
Rasulullah Saw. diutus saat bangsa Arab dalam kondisi terbelakang, jatuh dan bejat seperti ini. Lalu Rasulullah Saw. berbicara kepada mereka tentang agama ini, mengajak mereka untuk beriman kepada Allah dan tunduk kepada-Nya dengan mengesakan-Nya, patuh dan taat kepada-Nya dan meninggalkan syirik. Lalu mereka beriman kepada Rasulullah Saw., mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya dan berjuang bersamanya. Karena itu, Allah pun mengubah keadaan mereka dan mengentaskan mereka dari kubangan syahwat dan tempat sampah menuju puncak kejayaan yang tinggi. Allah memindah mereka dengan peralihan yang jauh dan cepat. Mereka pun menjadi pemimpin umat manusia yang membawa pelita hidayah. Semua orang mencari simpati mereka dan berambisi untuk mendapatkan kedudukan di hadapan mereka.
Dahulu mereka mati, lalu Allah menghidupkan mereka di segala bidang kemanusiaan. Allah berfirman,
 “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya?” (QS Al-An’am [6]: 122)
Mereka telah menyinari hati dengan iman, memakmurkan jiwa dengan tauhid, membahagiakan banyak orang dengan agama ini selama berabad-abad. Hal itu berlangsung hingga permulaan abad 20 Masehi, atau pertengahan abad 14 Hijriah. Ketika mereka telah mengubah dan mengganti, meninggalkan Kitab Rabb mereka, membuangnya ke belakang punggung, ketika moral jahiliyah telah mewabah di tengah mereka, ketika mereka menerapkan hukum yang tidak diridhai Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin yang shalih. Lalu, apa yang terjadi sesudah itu? Kondisi mereka memberi Anda jawaban yang sebenarnya, seperti yang Anda lihat dan dengar.
Keterbelakangan dan kemunduran itulah jawabannya. Mereka kembali berada di ekor kafilah. Mereka mengharapkan kemuliaan dari musuh-musuh mereka. Satu kelompok loyal ke Timur dan kelompok lain loyal ke Barat.
Sungguh, Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah kepada diri mereka sendiri.
Umat Islam pernah mengubah diri dari jelek menjadi baik di masa lalu, lalu Allah mengubah kondisi mereka menjadi baik. Sesudah itu, mereka mengubah diri dari yang terbaik menjadi yang terjelek, lalu Allah pun mengubah kondisi mereka menjadi jelek. Perubahan pada dua kondisi itu telah terjadi di masa lalu dan masa sekarang, positif dan negatifnya, sehingga buahnya pun dipetik.
Bukti empirik kedua dari masa kini:
Sejarah menuturkan kepada kita bahwa Amerika dahulu adalah salah satu wilayah jajahan Inggris. Emperium Inggris saat itu tidak sudah mencapai puncak kejayaannya. Tetapi ketika bangsa Amerika bertekad untuk merdeka dan mengubah mental terjajah dan inferior dalam diri mereka, maka Allah pun mengubah keadaan mereka. Akhirnya mereka memperoleh kemerdekaan. Bangsa Amerika terus menaiki tangga perubahan sampai menjadi salah satu negara terbesar di dunia, jika memang bukan yang terbesar. Setelah itu Inggris menjadi pengikut Amerika. Banyak negara dunia yang mencari simpati Amerika dan berusaha memperoleh kedudukan yang baik di mata Amerika, terlebih negara tempat kita tinggal ini.
Penulis berharap pembaca tidak keliru memahami bahwa penulis sedang memuji Amerika dan mencela Inggris. Karena masing-masing adalah negara kafir yang memusuhi Islam. Kami tidak menaruh rasa cinta atau hormat kepada keduanya. Sebaliknya, kami membencinya sebagaimana kami membenci setiap negara kafir. Kami memiliki perhitungan sendiri dengan mereka pada saat kami telah mengubah apa yang ada dalam diri kami.
Yang penulis maksud hanyalah mengajukan bukti empiris mengenai kaidah-kaidah perubahan. Karena orang kafir pund apat mengubah keadaannya menjadi lebih baik sehingga keadaan pun menjadi baik dan mengubahnya menjadi lebih jelek sehingga keadaannya menjadi jelek. Ini merupakan hukum umum yang mencakup semua manusia.(bersambung)
*) DR. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris
DR. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris adalah anggota Parlemen Jordania. Berasal dari desa Falujah, Palestina yang diduduki Israel 1949. Lahir tahun 1940. Menjadi Anggota Parlemen Jordania pada tahun 1989, kemudian terpilih kembali pada tahun 2003. Sempat dicabut keanggotaannya sebagai anggota parlemen Jordania karena melayat saat terbunuhnya Az-Zarkawi, pimpinan Al-Qaedah di Irak, kemudian dipenjara selama 2 tahun dan dibebaskan berdasarkan surat perintah Raja Abdullah II bersama temannya sesama anggota perlemen Ali Abu Sakr.
DR Abu Faris aktivis Gerakan Dakwah di Jordania. Meraih gelar doktor dalam bidang Assiyasah Assyar’iyyah (Politik Islam). Kepala bidang Studi Fiqih dan Perundang-Undangan di Fakultas Syari’ah Universitas Jordania. Beliau juga Professor pada Fakultas Syari’ah pada universitas tersebut. Di samping itu, beliau juga Direktur Majlis Tsaqofah Wattarbiyah pada Lembaga Markaz Islami Al-Khairiyah. Mantan Anggota Maktab Tanfizi Ikhwanul Muslimin, Anggota Majlis Syura Ikhwanul Mislimin dan Partai Ikhwan di Jordania.
Beliau terkenal dengan ketegasannya, ceramah-ceramah yang dahsyat di Masjid Shuwailih, kota Oman. Beliau memiliki lebih dari 30 karya buku terkait Hukum Islam, Siroh Nabawiyah, Politik Islam, Gerakan Islam. Syekh DR. Abu Faris memiliki ilmu syari’ah yang mendalam sehingga menyebabkan Beliau pantas mengeluarkan fatwa-fatwa syar’iyah. Beliau juga sangat terkenal kemampuan penguasaan pemahaman Al-Qur’an dan tafsirnya.

Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan, “Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan tugas mencegah kemungkaran, sama seperti orang yang melakukan kemungkaran."
Hukum-hukum Perubahan:
Siapapun yang membaca Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya Saw. pasti memahami bahwa dakwah dan perjuangan untuk mengubah masyarakat dan sistem menjadi masyarakat dan sistem yang Islami merupakan kewajiban syar’i. Sebagaimana mengubah kemungkatan dan menegakkan ketaatan merupakan perintah Rabbani yang ditujukan kepada setiap muslim. Sebagaimana yang dijelaskan nash-nash Al-Qur’an dan Sunnah sebagai berikut:
1. Allah berfirman,

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 104)

Kata (dan hendaklah) adalah kata perintah, karena ia berbentuk fi’il mudhari’ yang didahului dengan lam amr (lam yang menunjukkan arti perintah). Kita tahu bahwa perintah itu menghasilkan hukum wajib selama tidak ada indikasi yang mengalihkan hukum wajib itu kepada hukum yang lain. Lagi pula, ada banyak nash dan indikasi yang menguatkan kewajiban ini.
2. Allah berfirman,

“Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.” (QS Al-Maidah [5]: 63)

Kata ... berarti agamawan Nasrani. Kata ... adalah jamak dari kata حَبْرٌ yang berarti agamawan Yahudi. Dan maksud dari kalimat .... (Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu) adalah celaan dan kecaman Allah terhadap para agamawan Nasrani dan Yahudi lantaran tidak menjalankan tugas perubahan. Yang dicela dari mereka adalah keengganan mereka untuk menjalankan kewajiban tersebut. Hal itu karena celaan tidak diberikan lantaran perbuatan yang mubah, tetapi karena meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang diharamkan. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan, “Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan tugas mencegah kemungkaran itu sama seperti orang yang melakukan kemungkaran. Karena ayat ini mengandung kecaman terhadap para ulama terkait tindakan mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar.”
3. Allah berfirman melalui lisan Luqman AS,

“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS Luqman [31]: 17)

Kata adalah fi’il amr (kata kerja perintah). Menurut kaidah, kata perintah itu menunjukkan arti wajib selama tidak ada indikasi yang mengalihkannya kepada hukum sunnah atau mubah. Berbagai nash dan indikasi menegaskan kewajiban ini.
Di dalam Sunnah Nabawiyyah pun terdapat banyak hadits yang menunjukkan kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar. Di antaranya adalah:
1. Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Sa’id Al Khudri RA, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ
“Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Kalau ia tidak mampu (dengan tangannya), maka dengan lisannya. Kalau ia tidak mampu (dengan lisannya), maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
Kata مَنْ (barangsiapa) adalah bentuk kalimat umum, karena ia adalah isim maushul yang mencakup setiap mitra bicara yang sudah mukallaf, baik laki-laki atau perempuan. Dan bentuk kata فَلْيُغَيِّرْهُ (maka hendaklah ia mengubahnya) adalah fi’il mudhari’ yang didahului dengan lam amr. Jadi, kata ini berbentuk perintah dan menunjukkan hukum wajib.
2. Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas’ud RA, bahwa Rasulullah Saw. bersabda,

مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنْ الْإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ
“Tidak seorang Nabi pun yang diutus Allah di tengah suatu umat sebelumku melainkan ia memiliki para pengikut setia dan sahabat dari umatnya. Mereka mengikuti sunnahnya dan mematuhi perintahnya. Kemudian muncul sesudah mereka generasi penerus yang mengucapkan sesuatu yang tidak mereka lakukan dan melakukan apa yang tidak diperintahkan kepada mereka. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan tangannya, maka dia orang mukmin. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan lisannya, maka dia orang mukmin. Dan barangsiapa yang memerangi mereka dengan hatinya, maka dia orang mukmin. Sesudah itu tidak ada iman sebiji sawi pun.”
Hadits ini mewajibkan setiap mukallaf untuk memerangi orang-orang yang rusak itu untuk mengubah kondisi mereka dan memperbaiki keadaan mereka, supaya mereka berhenti berbuat rusak dan komitmen untuk berbuat baik.
3. Mengenai firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.” (QS Al-Maidah [5]: 105), sebagian umat Islam memahami bahwa ini adalah perintah agar seorang muslim berdiam diri saja di rumahnya, tidak berusaha melawan kezhaliman dan orang-orang zhalim. Kemudian khalifah Rasulullah Saw., yaitu Abu Bakar RA, mengoreksi pemahaman yang keliru ini. Imam Abu Daud dalam Sunan-nya meriwayatkan dengan sanadnya dari Qais, katanya: Setelah memuji dan menyanjung Allah, Abu Bakar berkata, “Wahai umat Islam! Sesungguhnya kalian membaca ayat ini dan menempatkannya tidak pada tempatnya: “Jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.” Dalam riwayat dari Khalid, Abu Bakar berkata, “Dan sesungguhnya kami mendengar Nabi Saw. bersabda,

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ
“Jika manusia melihat orang zhalim lalu mereka tidak menahannya, maka tak lama lagi Allah akan menjatuhkan hukuman yang meliputi mereka semua.”
Arti lafazh فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ adalah mencegahnya dan menghalaunya dari berbuat zhalim.
Hadits tersebut mengancam umat Islam dengan suatu hukuman jika mereka meninggalkan upaya perbaikan, enggan mencegah orang zhalim agar tidak berbuat zhalim. Ancaman yang demikian itu tidak diberikan kecuali karena meninggalkan kewajiban atau melakukan sesuatu yang diharamkan. Dan yang diancam dalam hadits ini adalah meninggalkan upaya perubahan. Jadi, hadits ini menunjukkan bahwa hukum upaya perubahan adalah wajib.

Hal itu ditegaskan dengan riwayat ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah sekali-kali kalian berdiri di samping seseorang orang yang dibunuh secara zhalim. Karena sesungguhnya laknat itu turun pada orang yang menyaksikannya tetapi tidak membelanya. Dan janganlah sekali-kali kamu berdiri di samping orang yang dipukul secara zhalim. Karena sesungguhnya laknat itu turun pada orang yang menyaksikanya tetapi tidak membelanya.” (bersambung)
*) DR. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris
DR. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris adalah anggota Parlemen Jordania. Berasal dari desa Falujah, Palestina yang diduduki Israel 1949. Lahir tahun 1940. Menjadi Anggota Parlemen Jordania pada tahun 1989, kemudian terpilih kembali pada tahun 2003. Sempat dicabut keanggotaannya sebagai anggota parlemen Jordania karena melayat saat terbunuhnya Az-Zarkawi, pimpinan Al-Qaedah di Irak, kemudian dipenjara selama 2 tahun dan dibebaskan berdasarkan surat perintah Raja Abdullah II bersama temannya sesama anggota perlemen Ali Abu Sakr.
DR Abu Faris aktivis Gerakan Dakwah di Jordania. Meraih gelar doktor dalam bidang Assiyasah Assyar’iyyah (Politik Islam). Kepala bidang Studi Fiqih dan Perundang-Undangan di Fakultas Syari’ah Universitas Jordania. Beliau juga Professor pada Fakultas Syari’ah pada universitas tersebut. Di samping itu, beliau juga Direktur Majlis Tsaqofah Wattarbiyah pada Lembaga Markaz Islami Al-Khairiyah. Mantan Anggota Maktab Tanfizi Ikhwanul Muslimin, Anggota Majlis Syura Ikhwanul Mislimin dan Partai Ikhwan di Jordania.
Beliau terkenal dengan ketegasannya, ceramah-ceramah yang dahsyat di Masjid Shuwailih, kota Oman. Beliau memiliki lebih dari 30 karya buku terkait Hukum Islam, Siroh Nabawiyah, Politik Islam, Gerakan Islam. Syekh DR. Abu Faris memiliki ilmu syari’ah yang mendalam sehingga menyebabkan Beliau pantas mengeluarkan fatwa-fatwa syar’iyah. Beliau juga sangat terkenal kemampuan penguasaan pemahaman Al-Qur’an dan tafsirnya.