Jumat, 24 Februari 2012

Lingkungan Belajar yang Nyaman

Dalam proses belajar mengajar saat ini, lingkungan kelas sangat mempengaruhi mood anak-anak didik dalam proses belajar  baik dalam fokus belajar dan menyerap informasi. Jika lingkungan kelas berantakan, kumuh, tidak tertata, ruang kelas panas dan bau tidak sedap maka akan dirasakan tidak menyenangkan bagi siswa dan bisa menghilangkan mood belajar juga.
Keadaan seperti ini sungguh sangat merugikan bagi siswa karena beban belajar yang harus diserap banyak sekali.  Jika diperhatikan, penyelenggara pendidikan sangat tidak memperhatikan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa. Hanya materi pelajaran yang dikejar tapi tidak memperhatikan faktor lain yang dapat membantu mood peserta didik bisa terasa nyaman dalam belajar. Bagaimana mau belajar jika melihat ruangannya saja sudah malas, jika ditambah belajar gimana rasanya bagi peserta didik dalam belajar misalnya ruangannya terasa tidak sedap.
Ada baiknya penyelenggara pendidikan memperhatikan hal ini, membuat lingkuangan belajar yang nyaman bagi peserta didik setidaknya tidak menghilangkan mood belajar. Ada baiknya jika lingkungan belajar ditata secara baik, bersih, sehat, nyaman, serta mampu mendukung proses belajar, jika hal ini mampu dihadirkan maka peserta didik akan memiliki pandangan belajar itu menyenangkan dan mengasyikkan. 
Dalam buku Mwtode EDU TAINMENT PENGARANG M. Sholeh Hamid, S.Pd. ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain lingkungan kelas yang ideal, nyaman, dan mendukung proses belajar, antara lain menyediakan gambar, seperti memasang poster yang bisa dipasang di depan kelas tapi tetap memperhatikan keindahan lingkungan kelas. Selanjutnya kita harus memperhatikan warna, gunakan warna untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa karena otak berpikir dalam warna. Yang jarang diperhatikan juga adaalah dalam hal warna cat didinding kelas harus warna yang tepat sehingga peserta didik nyaman dikelas. 
Ini adalah tantangan bagi penyelenggara pendidikan untuk membuat peserta didik belajarnya nyaman. semoga tulisan ini bermanfaat.

Kamis, 23 Februari 2012

Pilihan Hidup

Kehidupan tidak selalu berada dalam jalur apa yang kita inginkan/nyaman, seringkali harus keluar dari rambu yang nyaman ketidak nyamanan. Dalam kehidupan, kita tidak hanya diajarkan warna itu satu yaitu putih tapi kehidupan juga mengajarkan bahwa warna itu ada hitam, hijau, abu-abu dan warna lainnya.
Itulah dinamika yang diajarkan dalam kehidupan, yang harus kita pahami. Jangan hanya mengetahui satu warna saja tapi warna lain harus kita tahu dan pahami. Analogi ini mengajarkan kepada kita bahwa banyak hal yang harus kita ketahui, sudah enak dan nyaman dalam satu warna kehidupan tapi setelah sekian lama akan ada kegelisahan. Didalam kegelisahan ini akan terjadi kebingungan namun ketika banyak warna yang kita ketahui dan pahami maka kegelisahan tidak akan ada.
Warna itu seperti pilihan-pilihan dalam kehidupan, mana warna yang akan kita pilih. Pilihan-pilihan itu akan tetap ada seperti ketika akan pilih kebaikan atau keburukan yang akan kitan pilih. Tetap berada dalam warna yang sama atau mencari kehidupan diwarna kehidupan yang lain. Itu adalah sebuah pilihan.
Ya pilihan, memilih jadi pengekor atau inisiator. Menjadi pecundang atau pemenang. Tetap berada dalam posisi sekarang namun kegelisahan yang akan didapat namun memilih tantangan baru namun gelora semangat dan aktualisasi diri semakin berkembang. Ketika kepastian materi yang diperoleh saat ini membuat nyaman dan tak berani keluar dari zona nyaman tapi ada tantangan  baru yang disana peluang sukses dapat diraih karena passion yang ada dalam diri maka kita akan memilih yang mana????
Itulah pilihan, tidak ada yang salah dalam pilihan itu namun sikap pecundang yang tidak berani ambil resiko itu yang patut dipertanyakan. Hidup hanya sekali, jangan takut mengambil keputusan yang sudah tersedia.
Lise Buyer Bankir Investasi Wall Street pernah mengucapkan, " Jangan Serta merta memilih pekerjaan yang bergaji tinggi, karena bukan disitulah anda akan meraih sukses. Pilihlah yang membuatmu membara. Yang membuatku beranjak dari tempat tidurku pagi-pagi adalah kecintaanku pada pekerjaanku." 
Lise Buyer mengajarkan kita sebuah pilihan. Tergantung kita mau memilih yang mana.