Jumat, 25 Mei 2012

Gak jadi Closing...


Angin berhembus kencang mengurai lembaran indah rambutnya yang sudah tak terurus, tatapan matanya sayu menandakan suatu kelelahan yang sangat tubuhnya, seakan lunglai tak berdaya ditengah tingginya gedung-gedung pencakar langit. Walaupun  pemuda ini sedikit tampan namun dengan kondisi sekarang berjalan di trotoar jalan Thamrin gak ada tampan-tampannya dah, kucel iya...
Ttiiinnn...ttiiinnn...suara klakson motor  bebek menghaburkan lamunan andri yang sedang berjalan. “ bego loe, kalo jalan jangan meleng,” bentak seorang pengendara motor sambil berlalu tanpa merasa berdosa.  Andri merupakan seorang karyawan dari perusahaan asuransi. Lelah sudah mulai terasa, ditambah terik matahari yang panasnya tidak sampai ke ubun-ubun kepala saja. Menjadi seorang marketing tidak semudah teori-teori yang ada di buku-buku. Sudah 15 perusahaan yang disambanginya untuk menawarkan asuransi bagi karyawannya tapi selalu ditolaknya. Kepala sudah mau pecah saja dan bagaimana laporanku ke bos nanti. Hari yang sangat sulit sekali. “ Aduh gimana ya??? Bisa kena marah gue sama bos nih” gerutunya.
Kkrriingggg...kriinggg....kkkrriiinggggg......saku andri bergetar. Hah, ternyata hape andri  ada yang menghubungi setelah melihat hapenya yang ternyata dari si bos.  Hati andri langsung berdetak kencang, “ gimane laporan gue ke bos nih???”
“ Andri, bagaimana penjualan hari ini???” si bos langsung bertanya tanpa basa-basi lagi. “eehhh....belum ada yang closing bos” andri bicara agak ketakutan. “Apa,,,??? Nada si bos agak tinggi kali ini, “ Iya bos,,,,” jawab andri agak ketakutan.
“Pokoknya harus ada yang closing minimal 1 perusahaan hari ini, jika tidak kamu akan kena sanksi” perintah bos dengan nada perintah.  Bbrrraaakkkkk....terdengar keras gagang telpon diputus dari si bos. Kacau semakin kacau saja ini, keadaan minggu ini memang tidak memihak kepada andri karena dari hari kamis sampai sekarang tidak ada satu pun yang tembus dari proposalnya.
Andri mencoba menenangkan diri, melihat list daftar kunjungan mungkin ada perusahaan yang memungkinkan untuk didatangi. Wah kebetulan, ada perusahaan di depan mata ada di list semoga berhasil kali ini. Harap-harap cemas. Dengan sisir yang ada di saku, mencoba mengembalikan kerapihan rambutnya yang sudah mulai tak terarutur seperti benang layangan kusut.
Pertama yang harus didatangi adalah pak satpam, yang berkumis tebal. Hati semakin tak karuan ada ketakutan akankah ditolak lagi. Mendekatlah andri kepada pak satpam, dengan mencoba ramah andri menyapa pak satpam sambil bertanya dimana ruangan bagian Humasnya. Pak Satpam yang terlihat galak pun dengan ramah bertanya. Perbincangan mereka agak lama dan mengobrol dan ternyata pak satpam mepersilahkan andri untuk menuju ke ruangan Humas dan tentunya meninggalkan kartu identitas. Dengan harap-harap cemas andri, menuju ke ruang Humas semoga kali ini proposalnya bisa tembus. Tookk..took...took... suara pintu terdengar merdunya bagi andri dengan harapan besarnya. Hatinya mulai cemas karena berulang-ulang tak ada sahutan dari dalam.
Melihat andri yang sedari tadi mengetuk pintu tak ada sahutan, seorang Office Boy  menghampiri andri. “ Ma’af pak, mencari siapa ya???? Tanya OB.
“ Saya mencari pak Sugeng, Kepala Bagian Humas kantor ini Pak”, dengan nada sopan andri kepada OB.
“Oh pak sugeng, baru saja keluar pak, sepertinya izin karena anaknya” timpal sang OB.....
Jakarta, pk 13.45, Friday 25 may 2012