Angin berhembus kencang mengurai lembaran indah rambutnya
yang sudah tak terurus, tatapan matanya sayu menandakan suatu kelelahan yang
sangat tubuhnya, seakan lunglai tak berdaya ditengah tingginya gedung-gedung
pencakar langit. Walaupun pemuda ini
sedikit tampan namun dengan kondisi sekarang berjalan di trotoar jalan Thamrin
gak ada tampan-tampannya dah, kucel iya...
Ttiiinnn...ttiiinnn...suara klakson motor bebek menghaburkan lamunan andri yang sedang
berjalan. “ bego loe, kalo jalan jangan meleng,” bentak seorang pengendara
motor sambil berlalu tanpa merasa berdosa.
Andri merupakan seorang karyawan dari perusahaan asuransi. Lelah sudah
mulai terasa, ditambah terik matahari yang panasnya tidak sampai ke ubun-ubun
kepala saja. Menjadi seorang marketing tidak semudah teori-teori yang ada di
buku-buku. Sudah 15 perusahaan yang disambanginya untuk menawarkan asuransi
bagi karyawannya tapi selalu ditolaknya. Kepala sudah mau pecah saja dan
bagaimana laporanku ke bos nanti. Hari yang sangat sulit sekali. “ Aduh gimana
ya??? Bisa kena marah gue sama bos nih” gerutunya.
Kkrriingggg...kriinggg....kkkrriiinggggg......saku andri
bergetar. Hah, ternyata hape andri ada
yang menghubungi setelah melihat hapenya yang ternyata dari si bos. Hati andri langsung berdetak kencang, “
gimane laporan gue ke bos nih???”
“ Andri, bagaimana penjualan hari ini???” si bos langsung
bertanya tanpa basa-basi lagi. “eehhh....belum ada yang closing bos” andri
bicara agak ketakutan. “Apa,,,??? Nada si bos agak tinggi kali ini, “ Iya
bos,,,,” jawab andri agak ketakutan.
“Pokoknya harus ada yang closing minimal 1 perusahaan hari
ini, jika tidak kamu akan kena sanksi” perintah bos dengan nada perintah. Bbrrraaakkkkk....terdengar keras gagang telpon
diputus dari si bos. Kacau semakin kacau saja ini, keadaan minggu ini memang
tidak memihak kepada andri karena dari hari kamis sampai sekarang tidak ada
satu pun yang tembus dari proposalnya.
Andri mencoba menenangkan diri, melihat list daftar
kunjungan mungkin ada perusahaan yang memungkinkan untuk didatangi. Wah
kebetulan, ada perusahaan di depan mata ada di list semoga berhasil kali ini.
Harap-harap cemas. Dengan sisir yang ada di saku, mencoba mengembalikan
kerapihan rambutnya yang sudah mulai tak terarutur seperti benang layangan
kusut.
Pertama yang harus didatangi adalah pak satpam, yang
berkumis tebal. Hati semakin tak karuan ada ketakutan akankah ditolak lagi.
Mendekatlah andri kepada pak satpam, dengan mencoba ramah andri menyapa pak
satpam sambil bertanya dimana ruangan bagian Humasnya. Pak Satpam yang terlihat
galak pun dengan ramah bertanya. Perbincangan mereka agak lama dan mengobrol
dan ternyata pak satpam mepersilahkan andri untuk menuju ke ruangan Humas dan
tentunya meninggalkan kartu identitas. Dengan harap-harap cemas andri, menuju
ke ruang Humas semoga kali ini proposalnya bisa tembus. Tookk..took...took...
suara pintu terdengar merdunya bagi andri dengan harapan besarnya. Hatinya
mulai cemas karena berulang-ulang tak ada sahutan dari dalam.
Melihat andri yang sedari tadi mengetuk pintu tak ada
sahutan, seorang Office Boy menghampiri
andri. “ Ma’af pak, mencari siapa ya???? Tanya OB.
“ Saya mencari pak Sugeng, Kepala Bagian Humas kantor ini
Pak”, dengan nada sopan andri kepada OB.
“Oh pak sugeng, baru saja keluar pak, sepertinya izin karena
anaknya” timpal sang OB.....
Jakarta, pk 13.45, Friday 25 may 2012