Kamis, 23 Februari 2012

Pilihan Hidup

Kehidupan tidak selalu berada dalam jalur apa yang kita inginkan/nyaman, seringkali harus keluar dari rambu yang nyaman ketidak nyamanan. Dalam kehidupan, kita tidak hanya diajarkan warna itu satu yaitu putih tapi kehidupan juga mengajarkan bahwa warna itu ada hitam, hijau, abu-abu dan warna lainnya.
Itulah dinamika yang diajarkan dalam kehidupan, yang harus kita pahami. Jangan hanya mengetahui satu warna saja tapi warna lain harus kita tahu dan pahami. Analogi ini mengajarkan kepada kita bahwa banyak hal yang harus kita ketahui, sudah enak dan nyaman dalam satu warna kehidupan tapi setelah sekian lama akan ada kegelisahan. Didalam kegelisahan ini akan terjadi kebingungan namun ketika banyak warna yang kita ketahui dan pahami maka kegelisahan tidak akan ada.
Warna itu seperti pilihan-pilihan dalam kehidupan, mana warna yang akan kita pilih. Pilihan-pilihan itu akan tetap ada seperti ketika akan pilih kebaikan atau keburukan yang akan kitan pilih. Tetap berada dalam warna yang sama atau mencari kehidupan diwarna kehidupan yang lain. Itu adalah sebuah pilihan.
Ya pilihan, memilih jadi pengekor atau inisiator. Menjadi pecundang atau pemenang. Tetap berada dalam posisi sekarang namun kegelisahan yang akan didapat namun memilih tantangan baru namun gelora semangat dan aktualisasi diri semakin berkembang. Ketika kepastian materi yang diperoleh saat ini membuat nyaman dan tak berani keluar dari zona nyaman tapi ada tantangan  baru yang disana peluang sukses dapat diraih karena passion yang ada dalam diri maka kita akan memilih yang mana????
Itulah pilihan, tidak ada yang salah dalam pilihan itu namun sikap pecundang yang tidak berani ambil resiko itu yang patut dipertanyakan. Hidup hanya sekali, jangan takut mengambil keputusan yang sudah tersedia.
Lise Buyer Bankir Investasi Wall Street pernah mengucapkan, " Jangan Serta merta memilih pekerjaan yang bergaji tinggi, karena bukan disitulah anda akan meraih sukses. Pilihlah yang membuatmu membara. Yang membuatku beranjak dari tempat tidurku pagi-pagi adalah kecintaanku pada pekerjaanku." 
Lise Buyer mengajarkan kita sebuah pilihan. Tergantung kita mau memilih yang mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar